KOMBINASI METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR KESEHATAN MENTAL ANAK DENGAN PERBANDINGAN AKURASI STRENGTHS AND DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE

Ryantama, Thomas (2024) KOMBINASI METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR KESEHATAN MENTAL ANAK DENGAN PERBANDINGAN AKURASI STRENGTHS AND DIFFICULTIES QUESTIONNAIRE. Masters thesis, IIB Darmajaya.

[img] Text
1 cover luar Tesis Thomas Ryantama 2221210078 rev.pdf

Download (66kB)
[img] Text
1,2 cover dalam.pdf

Download (66kB)
[img] Text
2 ori.pdf

Download (525kB)
[img] Text
3 penegsahan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
4 persetujuan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
5 persembahan .pdf

Download (8kB)
[img] Text
6 moto .pdf

Download (51kB)
[img] Text
7 intisari .pdf

Download (12kB)
[img] Text
8 abstak .pdf

Download (13kB)
[img] Text
9 prakata.pdf

Download (53kB)
[img] Text
10 daftar isi.pdf

Download (79kB)
[img] Text
11 bab1.pdf

Download (32kB)
[img] Text
12 bab2.pdf

Download (139kB)
[img] Text
13 bab3.pdf

Download (202kB)
[img] Text
14 bab4.pdf

Download (676kB)
[img] Text
15 bab5.pdf

Download (21kB)
[img] Text
16 daftar pustaka.pdf

Download (134kB)
[img] Text
17 lampiran .pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi dan distribusi kesulitan emosional serta perilaku pada anak-anak usia 11-17 tahun menggunakan dataset Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang terdiri dari 500 individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki skor rendah pada sebagian besar skala SDQ, menandakan tingkat kesulitan yang relatif rendah. Namun, ditemukan kelompok signifikan dengan skor tinggi pada skala Gejala Emosional dan Masalah Perilaku yang mengindikasikan potensi masalah klinis, menunjukkan pentingnya pemantauan lebih lanjut terhadap individu dengan skor tinggi pada dimensi ini. Sistem pakar yang dikembangkan dalam penelitian ini menunjukkan kinerja yang baik dengan akurasi keseluruhan sebesar 90 persen. Sistem ini berhasil mengidentifikasi individu dengan status "Normal" dan "Abnormal" dengan akurasi tinggi, namun menghadapi tantangan dalam mengklasifikasikan kasus dengan status "Borderline". Hal ini menunjukkan perlunya pengembangan model yang lebih presisi untuk menangani kasus ambang batas. Analisis faktor penting mengungkap bahwa skor total pada skala Gejala Emosional (E), Masalah Perilaku (C), Hiperaktivitas (H), Masalah Teman Sebaya (P), dan Perilaku Prososial (PR) merupakan prediktor signifikan status keseluruhan individu (Normal, Borderline, Abnormal). Skor tinggi pada skala E, C, H, dan P, serta skor rendah pada skala PR, berkorelasi dengan peningkatan risiko untuk diklasifikasikan sebagai "Borderline" atau "Abnormal". Temuan ini sejalan dengan literatur yang menyoroti pentingnya faktor-faktor tersebut dalam kesehatan mental anak-anak.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
eTheses
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Informatika
Depositing User: Mr Thomas Ryantama
Date Deposited: 08 Nov 2024 00:51
Last Modified: 08 Nov 2024 00:51
URI: http://repo.darmajaya.ac.id/id/eprint/18579

Actions (login required)

View Item View Item