Naista, David and Hasibuan, M. Said (2023) PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI UNTUK DETEKSI GAYA BELAJAR FELDER-SILVERMAN. Masters thesis, IIB Darmajaya.
Text
1_COVER_LUAR_DAN_DALAM.pdf Download (33kB) |
|
Text
2_HALAMAN PERNYATAAN.pdf Download (314kB) |
|
Text
3_HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (810kB) |
|
Text
4_HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (803kB) |
|
Text
5_HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf Download (5kB) |
|
Text
6_HALAMAN MOTTO.pdf Download (69kB) |
|
Text
7_DAFTAR ISI.pdf Download (142kB) |
|
Text
8_DAFTAR TABEL.pdf Download (70kB) |
|
Text
9_DAFTAR GAMBAR.pdf Download (70kB) |
|
Text
10_KATA PENGANTAR.pdf Download (56kB) |
|
Text
11_ABSTRAK.pdf Download (6kB) |
|
Text
12_ABSTRACT.pdf Download (8kB) |
|
Text
13_BAB I.pdf Download (84kB) |
|
Text
14_BAB II.pdf Download (351kB) |
|
Text
15_BAB III.pdf Download (489kB) |
|
Text
16_BAB IV.pdf Download (403kB) |
|
Text
17_BAB V.pdf Download (11kB) |
|
Text
18_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (78kB) |
Abstract
Belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Gaya belajar ialah keistimewaan bagi tiap individu dalam menerima sebuah pembelajaran, gaya belajar yang tepat merupakan aspek penting dari kesuksesan murid selama belajar. Terdapat berbagai pendekatan yang dilakukan para ilmuwan pembelajaran untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa salah satunya adalah Felder-Silverman. Menurut Felder-Silverman, gaya belajar siswa dikategorikan menjadi empat dimensi, yaitu pemrosesan (aktif atau reflektif), dimensi input (visual atau verbal), persepsi (kepekaan atau intuisi) dan pemahaman (sequential atau global). Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa STMIK Dharma Wacana dari 16 (enam belas) pertemuan dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 138 (seratus tiga puluh delapan) orang, dengan dataset sebanyak 414 (empat ratus empat belas) record. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu nilai akurasi 67.88% membuktikan bahwa algoritma Decision Tree dan Random Forest kurang baik digunakan untuk melakukan klasifikasi gaya belajar Felder-Silverman, nilai akurasi 85.03% untuk K-Nearest Neighbors membuktikan bahwa algoritma K-Nearest Neighbors cukup baik digunakan untuk melakukan klasifikasi. Lalu nilai akurasi 97.34% membuktikan bahwa algoritma Naïve Bayes dan Neural Network sangat baik digunakan untuk melakukan klasifikasi gaya belajar Felder-Silverman mahasiswa STMIK Dharma Wacana Metro. Gaya belajar Aktif-Intuitif-Visual-Sekuensial adalah gaya belajar yang didapatkan berdasarkan hasil klasifikasi, setelah diterapkan gaya belajar tersebut dinyatakan VALID karena sebanyak 97.35% dari total mahasiswa memiliki peningkatan nilai hasil belajar.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Komputer eTheses |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Teknik Informatika |
Depositing User: | Mr David Naista |
Date Deposited: | 06 Feb 2024 04:16 |
Last Modified: | 06 Feb 2024 04:16 |
URI: | http://repo.darmajaya.ac.id/id/eprint/14688 |
Actions (login required)
View Item |